Es krim bisa didapatkan di mana saja. Tapi es krim tradisional yang dibuat dari resep kuno tanpa bahan pengawet tak mudah diperoleh di sembarang tempat. Ragusa adalah tempat paling pas untuk menyantap es krim jaman dulu ini.
Rumah es krim yang terletak tak jauh dari Masjid Istiqlal,Jakarta Pusat ini sudah ada sejak 1932 dan tetap mempertahankan citarasa dan nuansa aslinya. Tak hanya es krim, bentuk bangunan dan interiornya pun tetap dibuat klasik, menggunakan kursi rotan dan meja kayu bulat seperti zaman Belanda. Ruangannya tanpa AC,dan mesin kasirnya pun adalah mesin yang sama yang digunakan di tahun 1947.
Di antara foto-foto hitam putih zaman dulu yang terpampang di dinding, terdapat foto Ragusa saat pertama dibuka. Menurut sejarah, es krim ini dijual dalam gerobak oleh dua bersaudara asal Italia. Saat itu Ragusa hanya dijual setahun sekali selama satu bulan penuh di Pasar Malam Gambir.
Meski tradisional, namun pilihan rasa es krim di Ragusa tetap beragam dengan harga mulai Rp 8.000 per scope hingga Rp 57.000 per porsi. Di antara semua pilihan es krim, es krim spaghetti dan banana split merupakan menu yang paling digemari. Seperti namanya, es krim spaghetti disajikan dalam bentuk seperti spaghetti dengan lelehan coklat, taburan kacang, dan sukade warna warni di atasnya. Sedangkan banana split terdiri dari tiga scope es yang disajikan bersama pisang ambon, coklat, kacang, sukade. Selain di JL. Veteran, Es Krim Ragusa juga dibuka di Duta Merlin, di Arena PRJ Kemayoran, dan juga di Cipanas, Jawa Barat.
Daftar menu Es Krim Ragusa :
Regular flavored : Mocca, Vanilla, Strawberry, Coklat @ Rp 12.000, Nougat Rp14.000
Premium flavored : Durian, Rum Raisin @ Rp 15.000
Mixed flavored : Coupe de maison Rp16.000, Special mix Rp18.000,
Fancy flavored : Chocolate sundae Rp18.000, Tutti frutti, Casatta siciliana @Rp23.000,
Banana split, Spaghetti ice cream Rp 27.000